Buletin Stroke Edisi IX, Mei 2013

Salam Redaksi......

 

Salam sejahtera dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Buletin stroke kembali hadir, dan ini merupakan kehadiran yang kesembilan.Pada umumnya orang beranggapan bahwa angka 9 adalah angka yang baik, jadi segala sesuatu yang berhubungan dengan angka 9  dianggap khusus atau diistimewakan. Tetapi bagi orang percaya (beriman kepada Tuhan)  semua angka adalah baik di mata Tuhan. Jadi yang baik tidak hanya angka 9 tetapi semua angka adalah baik. Pemahaman dan keyakinan ini juga yang mendorong redaksi untuk selalu terus berusaha sebaik-baiknya mengerjakan bulletin stroke ini, tidak tergantung berapa angka edisinya.  

Artikel utama pada edisi ini membahas tentang apakah penyakit stroke dapat disembuhkan.  Selain itu ada juga artikel tentang pendampingan pasien stroke. Beberapa rubric lain masih setia juga untuk hadir dalam bulletin ini. Redaksi berharap agar bulletin ini dapat terus hadir dan semakin baik serta semakin membawa berkat bagi pembaca. 

 

“Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!” (Roma 11:36). Amin. 

 

 

STROKE, DAPATKAH DISEMBUHKAN ?  

Pertanyaan di atas cukup sering kita dengar. Pertanyaan yang hampir sama adalah, apakah penyakit stroke bisa sembuh? Kalimat tanya tersebut tidak hanya diucapkan oleh pasien atau penderita stroke, tetapi juga oleh keluarga penderita stroke, masyarakat pada umumnya, bahkan oleh sebagian tenaga kesehatan. Memang tidak mudah menjawab pertanyaan tersebut, tetapi sebenarnya juga tidak sulit untuk menemukan jawabannya.   

Untuk menjawab pertanyaan di atas, terlebih dahulu harus mengetahui macam-macam sembuh atau kesembuhan dari penyakit :  

  • Sembuh dari penyakit, dan tidak pernah terkena lagi penyakit tersebut seumur hidup. Contohnya adalah penyakit appendicitis (usus buntu) dan tonsillitis (amandel). Seseorang yang menderita usus buntu atau amandel, setelah dioperasi (usus buntu atau amandel diambil dan dibuang), akan sembuh dan tidak akan pernah lagi bisa sakit usus buntu dan amandel.  
  • Sembuh dari penyakit, tetapi suatu saat masih bisa terkena penyakit itu lagi (penyakit yang sama). Contohnya adalah penyakit flu atau influenza. Seseorang bisa mengalami sakit flu dan kemudian sembuh. Tetapi di lain waktu kemudian, dia bisa mengalami sakit flu lagi. Saat menderita flu, orang tersebut akan minum obat-obat flu, tetapi setelah sembuh, obat-obat flu dihentikan. Obat flu kembali diminum kalau mengalami sakit flu lagi.  
  • Sembuh dari penyakit, dalam arti penyakit terkendali dan pasien tetap minum obat untuk mengendalikan penyakit tersebut atau untuk mencegah supaya penyakit tersebut tidak muncul lagi. Contohnya adalah penyakit hipertensi (darah tinggi), diabetes mellitus (sakit gula), penyakit jantung koroner, stroke.   

Setelah mengetahui jenis kesembuhan dan jenis penyakit, akan lebih mudah untuk menjawab pertanyaan, apakah stroke dapat disembuhkan. Jawabannya adalah penyakit stroke dapat sembuh atau dapat disembuhkan. Berdasarkan jenis kesembuhan di atas, jenis kesembuhan penyakit  stroke adalah sembuh dengan pasien tetap minum obat untuk mencegah supaya penyakit tersebut tidak terulang lagi, dan sembuh dengan mungkin sebagian mengalami deficit neurologic (kecacatan). Jadi seseorang yang mengalami stroke akan mengalami kekecewaan pada saat menghendaki kesembuhan seperti halnya kesembuhan pada penyakit usus buntu, amandel ataupun influenza. Pada saat mengalami stroke, sebaiknya pasien mendapat penjelasan mengenai jenis kesembuhannya dan dapat menerima akan hal tersebut. Pada saat bisa menerima  kondisi sakitnya, diharapkan pemulihan penderita stroke berjalan lebih baik.  

Penjelasan tentang kesembuhan di atas adalah berdasarkan penjelasan secara medis (kemampuan manusia yang terbatas). Sebagai orang yang beriman kepada Tuhan, tetap percaya bahwa segala sesuatu adalah mungkin bagi Tuhan. Sekalipun secara usaha manusia (medis) tidak bisa, tetapi bila Tuhan menghendaki semuanya bisa terjadi.  Semoga bermanfaat, Tuhan memberkati. (YHP)  

  

PENDAMPINGAN PASIEN STROKE  

Semua pasien (yang menjalani rawat inap di rumah sakit) memerlukan pendampingan untuk membantu pemulihan sakitnya. Pendampingan bisa berbentuk kunjungan, sapaan, penghiburan, doa, dll. Pendampingan ini berbeda- beda baik dalam hal bentuk pendampingan yang diberikan, frekuensi dan lamanya. Perbedaan itu disesuaikan dengan kebutuhan pasien (jenis penyakit, beratnya penyakit, kepribadian pasien, dll).   

Semakin berat suatu penyakit atau semakin lama perawatan sakitnya, umumnya akan membutuhkan pendampingan yang lebih (dalam hal jenis, frekuensi mapun durasinya). Pasien stroke pada umumnya membutuhkan perawatan yang relative lebih lama untuk penyembuhan sakitnya. Waktu yang lama akan lebih mungkin membuat seorang pasien mengalami gangguan – gangguan psikologik (kecemasan, kejenuhan, keputusasaan, dll). Selain dari itu gambaran atau bayangan tentang penyakit stroke itu sendiri akan cenderung membuat pasien merasa bahwa seakan-akan semuanya sudah berakhir. Segala yang dimiliki seakan-akan telah dirampas oleh panyakit stroke itu. Semuanya itu jelas akan membuat pemulihan kondisi sakitnya terhambat. Perawatan pasien di rumah sakit akan semakiln lama. Komplikasi lain akan mudah timbul, yang semakin memberatkan kondisi sakit pasien. Biaya yang harus dikeluarkan untuk perawatan semakin besar. Dengan demikian akan terjadi penderitaan yang lengkap, yang memberatkan pasien dan keluarga.  

Mengingat hal di atas, maka sangatlah penting untuk dilakukan pendampingan pasien stroke. Pendampingan harus dilaksanakan dengan baik dan teratur, sehingga  dapat membantu pemulihan penyakit dan juga mempersiapkan penderita secara mental untuk kembali ke kehidupan semula. (YHP)   

 

INFO SEPUTAR PELAYANAN STROKE DAN RSK NGESTI WALUYO  

1. Telah dilaksanakan Pelatihan Patien Safety untuk para pimpinan bagian di RSK Ngesti Waluyo, dengan tema pelatihan : “Pencegahan        Pasien Jatuh” 

2. Telah diselenggarakan “Pelatihan Kegawatdaruratan untuk Awam” pada tanggal 25-27 April 2013 di RSK Ngesti Waluyo.   

3. RSK Ngesti Waluyo memberikan pelayanan pendampingan pasien stroke

 

SPECIAL CORNER  

Tahukah anda ? Menurut sejarah, penyakit stroke telah dijumpai sejak kira-kira 2400 tahun yang lalu.  

  

SMILING CORNER  

Percakapan antara Abang dan Ade  

Abang   : “Kenapa menangis De?”  

Ade        : “Abis baca buku bang, endingnya sedih banget”  

Abang   : “Buku apa?”  

Ade        : “Buku…tabungan…” 

 

 DITERBITKAN OLEH RSK NGESTI WALUYO  

Sekretariat       : Jl. Pahlawan, Parakan, Temanggung   

Pelindung         : Direktur  

Pen. Jawab      : Tim Stroke  

Tim Redaksi    : dr. Th. Hening Dwi A., Retno Purnaningsih, AMK., Betty Widyastuti, AMK., Johanes Tri Nugroho, AMK.,

                             Supartiningsih. AMF.,  Keszia Tuni S.U., AMG., dr. Yunanto Harjono Putra, Sp. S.  

 

 

 (Bagi yang menginginkan buletin ini, dapat menghubungi Sdri. Keszia Tuni S.U., AMG. di 0856 353 5547)

 

 "Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya kepada Tuhan"