Salam Redaksi........
Salam damai dalam kasih Tuhan Yesus Kristus
Selamat berjumpa kembali dengan buletin stroke. Perjumpaan kali ini adalah yang ke sebelas sejak lahirnya buletin ini. Separo bagian dari tahun 2013 sudah kita lalui. Setengah perjalanan periode waktu dapat menjadi saat untuk mengevaluasi pekerjaan kita, apakah yang dilakukan selama setengah perjalanan tahun itu masih sesuai atau justru sebaliknya tidak sesuai dengan yang direncanakan. Tetapi apapun yang terjadi, kita harus tetap bersemangat dan terus berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam pekerjaan atau kegiatan sesuai dengan kemampuan kita. Buletin stroke juga selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi para pembaca. Salah satu yang terus dilakukan oleh buletin ini adalah mengingatkan semua pembaca agar selalu menjaga kesehatan tubuh kita sebagai anugerah dari Tuhan.
“Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!” (Roma 11:36). Amin.
SENAM STROKE
Penyakit stroke akan meninggalkan gejala sisa (kecacatan) pada sebagian pasien. Gejala sisa tersebut berupa gangguan pada fungsi saraf. Saraf menjalankan beberapa fungsi yang menunjang kehidupan. Saraf menjalankan tugas sebagai fungsi perasa (saraf sensorik), fungsi penggerak (saraf motorik), fungsi otonom yang mengatur perkemihan, defekasi atau buang air besar, berkeringat (saraf otonom), dan fungsi luhur (otak). Oleh karena itu gangguan pada fungsi saraf dapat berupa gangguan sensorik, gangguan motorik, gangguan otonom, dan gangguan fungsi luhur. Jadi pasien stroke dapat mengalami salah satu atau beberapa gangguan fungsi di atas, tergantung bagian otak mana yang mengalami kerusakan. Walaupun begitu, gangguan fungsi yang paling sering terjadi pada pasien stroke adalah gangguan fungsi motorik (gangguan gerak). Pada umumnya seorang pasien stroke akan dapat langsung kelihatan mengalami gangguan fungsi motoriknya (gangguan gerak) dibandingkan dengan gangguan fungsi saraf yang lainnya.
Gangguan gerak yang terjadi misalnya adalah kesulitan untuk duduk, berdiri, dan berjalan. Selain itu dapat juga terjadi kesulitan makan, mandi, menulis, dll. Gangguan – gangguan fungsi tersebut dapat dipulihkan atau diminimalkan dengan pengobatan dan rehabilitasi (fisioterapi) berupa latihan gerak. Menurut salah satu penelitian, dengan latihan fisik yang benar dan teratur ; 80 % penderita stroke dapat berjalan tanpa bantuan, 70 % penderita stroke mampu melakukan aktifitas mengurus diri sendiri, dan 30 % penderita stroke dapat kembali bekerja. Salah satu bentuk latihan gerak tersebut adalah senam stroke.
Apakah yang dimaksud dengan senam stroke? Senam stroke adalah suatu senam yang dilaksanakan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup pasien stroke. Senam stroke mengandung unsur penyembuhan (kuratif) agar pasien stroke menjadi sembuh, unsur preventif (pencegahan) agar pasien stroke tidak mengalami serangan stroke ulangan, dan juga unsur rekreatif (hiburan) yang membuat penderita stroke terhibur. Mengapa senam stroke perlu dilakukan? Senam stroke perlu dilakukan karena meiliki banyak manfaat. Manfaat-manfaat tersebut adalah : a. Kekuatan otot (fungsi motorik) bertambah. Bagian tubuh yang mengalami gangguan (kelemahan) dikuatkan supaya bisa bergerak dengan lebih baik. Anggota tubuh yang sehat dilatih untuk membantu anggota tubuh yang sakit. b. ‘Keluwesan’ bergerak lebih terwujud c. Koordinasi gerakan menjadi lebih baik d. Bagian tubuh atau anggota tubuh terhindar dari spastisitas/ kekakuan yang berlebihan, kontraktur, dll e. Aliran darah ke seluruh tubuh menjadi lebih lancer f. Tubuh terasa lebih segar g. Jiwa menjadi senang karena bertemu dengan sesama pasien stroke.
Melalui uraian di atas, dapat kita lihat bersama betapa pentingnya senam stroke. Manfaat-manfaat dari senam stroke dapat diperoleh apabila penderita bersama dukungan keluarga dengan tekun dan sabar melaksanakan senam stroke. Walaupun saat ini belum semua rumah sakit menyelenggarakan kegiatan senam stroke, tetapi untuk masa yang akan datang diharapkan semakin banyak rumah sakit yang menyelenggarakan kegiatan senam stroke.(YHP)
LATIHAN FISIK YANG DIREKOMENDASIKAN UNTUK PASIEN POST STROKE
Setelah sembuh dari stroke atau setelah pulang dari perawatan di rumah sakit, pasien tetap membutuhkan latihan fisik. Latihan ini berguna untuk membuat semakin pulih, menjaga tetap segar, dan mencegah berbagai komplikasi yang mungkin timbul. Aktifitas fisik atau latihan fisik yang diberikan pada pasien post stroke disesuaikan dengan kondisi pasien. Pasien yang belum dapat berdiri akan menerima latihan yang berbeda dengan pasien yang sudah dapat berjalan. Beberapa jenis latihan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Latihan yang bersifat aerobik :
2. Latihan untuk penguatan otot : beban ringan atau terukur, dengan gerakan isometrik,
dilakukan 2 sampai 3 kali seminggu.
dilaksanakan 2 sampai 3 kali seminggu.
Kegiatan ini dilakukan 2 sampai 3 kali seminggu.
INFO SEPUTAR PELAYANAN STROKE DAN RSK NGESTI WALUYO
SPECIAL CORNER
Tahukah anda ?
Provinsi di Indonesia dengan jumlah penderita stroke tertinggi adalah provinsi Aceh
Provinsi di Indonrsia dengan jumlah penderita stroke terendah adalah provinsi Papua
SMILING CORNER
Seorang kakek asal Surabaya pulang dari menengok cucunya di Jakarta dan naik pesawat terbang. Baru saja masuk pesawat kakek sudah bikin heboh karena hanya mau duduk di kursi pilot. Awak pesawat sudah berusaha membujuk agar kakek mau duduk di kursi penumpang sesuai nomor kursi. Akhirnya datang seorang nenek ikut membujuk kakek :
Nenek : “Kek mau pulang ke mana ?”
Kakek : “Surabaya”
Nenek : “Kek, kalau mau turun Surabaya duduknya di belakang”
Kakek : “Kalau di depan?”
Nenek : “Turun Semarang kek”
Kakek : “Waduh aku salah tempat…pindah belakang yuk!”
Nenek : “yuk !”
DITERBITKAN OLEH RSK NGESTI WALUYO
Sekretariat : Jl. Pahlawan, Parakan, Temanggung
Pelindung : Direktur
Pen. Jawab : Tim Stroke
Tim Redaksi : dr. Th. Hening Dwi A., Retno Purnaningsih, AMK., Betty Widyastuti, AMK., Johanes Tri Nugroho, AMK.,
Supartiningsih, AMF., Keszia Tuni S.U., AMG., dr. Yunanto Harjono Putra, Sp. S.
(Bagi yang menginginkan buletin ini, dapat menghubungi Sdri. Keszia Tuni S.U., AMG. di 0856 353 5547)
"Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya kepada Tuhan"